Selasa, 11 Desember 2012

Parjambaran Di Ulaon Unjuk Dohot Sarimatua / Saurmatua

Kita telah mengetahui bahwa akar atau sumber Budaya Batak itu bertitik tolak dari Dalihan Natolu dan parjambaran itu adalah sebagian dari Budaya Batak.

Suku Batak dahulunya, hidup berkelompok – kelompok ( marga – marga Batak). Masing – masing kelompok itu diikat oleh satu peraturan yang disebut Adat. Pelaksanaan adat itu tidak sama oleh kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Sebagai contoh, perbedaan pembagian parjambaran. Itulah yang disebut umpama : Asing dolok asing duhutna. Asing luat asing uhumna. Walau terdapat perbedaan pelaksanaan adat itu, namun dasarnya tetap satu yaitu : Dalihan Natolu Paopat Sihalsihal.

Oleh karena itu marIlah kita amati dahulu sumber Budaya batak itu yaitu Dalihan Natolu.
Dalihan Natolu Paopat Sihalsihal mempunyai makna :

a. Manat mardongan tubu, Elek marboru

b. Somba marhula – hula

c. Denggan mardongan sahuta


Yang menggambarkan :

a. Haha – anggi – dongan tubu satu marga,

b. Boru ( anak perempuan yang kawin dengan lelaki marga lain),

c. Hula – hula ( marga si istri),

d. Dongan Sahuta ( sekarang disebut STM).

Makna dalihan natolu paopat sihal – sihal adalah agar antara yang satu dengan yang lain saling hormat menghormati, kasih mengasihi dan berlaku dalam segala aspek kehidupan dalam pelaksanaan Budaya Batak sebagai diungkap umpama :

Assimun si sada holbung, pege sangka rimpang.

Manimbung rap tu toru, mangangkat rap tu ginjang.

Masiantusan di roha masileanan di jambar.

Dalihan Natolu sebagai penegak keadilan,dalam fungsinya memakai dasar umpama:
Sijujur ni ninggor sitingkos ni mataniari
Parhatian so ra monggal par ninggala sibola tali
Si uhumon do ganup siulahon na so jadi
Umpama tersebut menunjukkan bahwa : Dalihan Natolu bertindak jujur dan adil dapat terpercaya.Kata-kata jujur,adil dan terpercaya melahirkan ketulusan hati mengembannya atau mengikutinya sebagai suatu tekad disebutlah oleh umpama:
Ompu raja dijolo,martungkot salagnudi.
Adat ni ompu naparjolo,taihuthon di pudi’’

Ompu naparjolo i mandok 3 bagian do jambar yaitu:
1. Jambar hata
2. Jambar juhut
3. Jambar hepeng

Untuk perolehan yang tiga jambar tersebut oleh umpama:
Molo siat di parsoburan ingkon siat dipanggagatan
Molo tangkas do partuturan ingkon tangkas do nang diparjambaran

Ketiga jambar itu setiap orang berhak menerimanya,melalui kelompok atau perorangan.Ketiga jambar ini harus cermat dan teliti pembagiannya.Bila tidak demikian akan timvul kericuhan dan ketegangan.
a. Perlu kiranya diketahui parjambaran yang disebut ulu ni dengke mulak pada mulanya
(dahulu) tidak ada dalam adat batak.Asal mula adanya adat parjambaran ulu ni dengke mulak adalah atas mufakat pihak paranak dan parboru.Dahulunya bila paranak membuat parjuhut kerbau,maka parboru membuat dengkenya pinahan lobu. Dengan demikian namargoar ni dengke ma diparanak, namargoar ni parjuhut diparboru.

Karena sesuatu hal (sebut saja karena situasi) paranak dan parboru mufakat bahwa dalam pesta itu (unjuk) satu saja dibuat parjuhut dan dengkenya kerbau, lembu atau pinahan lobu. Untuk parjambaran digunakanlah yang ada dibagi antara paranak dan parboru dan jambar yang diterima paranak disebutlah ulu ni dengke mulak.Jadi jelaslah bahwa adat parjambaran ulu ni dengke mulak adalah adat yang memang diadatkan.Pembiayan pengaturannya2/3 harga pajuhut dari paranak 1/3 dari parboru sebagai pengganti harga dengke.

b. Nama bagian dari parjambaran parjuhut:
Namargoar ni jambar dari sigagat duhut
1. Ihur-ihur
2. Panamboli
3. Namarngingi kiri dan kanan
4. Osang
5. Tanggalan
6. Tulan
7. Somba-somba
8. Rusuk (diluar somba-somba)
9. Pohu
10. Ate-ate
11. Pusu-pusu
12. Butuharaja
13. Limpa
14. Pia-pia
15. Sasap
16. Pultahan

Namargoar ni parjambaran dari sigagat duhut lombu sama dengan namargoar ni parjambaran dari pinahan lobu (babi) juga sama dengan namargoar ni parjambaraan dari sigagat duhut tetapi dalam sebutannya berbeda yaitu:
1. Ulu parsiamun disebut namarngingi
2. Ulu parhambirang disebut namarsangulan
3. Tanggalan (rukung) disebut aliang
4. Tulan disebut soit

Sebagaimana kita sebut sebelumnya pembagian jambar tidak sama atau berbeda antara kelompok satu dengan kelompok yang lain atau antara luat (daerah) yang satu dengan luat (daerah) yang lain. Pembagian jambar juga tidak sama dengen pengertian berbeda-beda menurut corak daripada ulaon adat itu atau kita sebut saja pembagian jambar pada ulaon sari/saurmatua, dan lain-lain
Di daerah Silindung pada ulaon pesta adat terkadang tidak menggunakan bagian-bagian parjambaran yang tersebut di atas (nama bagian parjambaran) tetapi hanya memakai dua bagian parjambaran yaitu ihur-ihur dan uluna, disebut jambar natinutungan. Ihur-ihur jambarnya pihak parboru dan ulu jambarnya paranak.


Pelaksanaan bagian-bagian jambar pada ulaon adat yang beraneka ragam,gambarannya adalah sebagai berikut:
1. Pada Ulaon Unjuk
a. Parjuhut kerbau dan dengkenya lembu maka namargoar ni kerbau kepada parboru dan namargoar ni lembu kepada paranak.Tetapi perlu diingatkan jambar panombali itu harus dari parjuhut.Kalaupun jambar panombali dari lembu tinggal pad parboru tidak menjadi masalah.Untuk tidak menyulitkan pelaksanaannya,jambar panombali kerbau disatukan dengan parjambatran lembu,panombali lembu disatukan dengan jambar kerbau.

b. Parjuhut dan dengkenya disatukan dengan sebutan merjambar ulu ni dengke mulak maka jambar tu paranak,ulu parhambirang yang disebut ulu ni dengke mulak ditambah dengan yang lain - lainnya.

c. Tata Cara Marbagi Jambar Pada Ulaon Unjuk
1. Jambar Mangihut :parjambaran dibagi atau disampaikan pada yang berhak sewaktu makan bersama disebut jambar mangihut

2. Jambar Marniadopan:Pada waktu makan bersama pihak paranak menghadapkan parjambaran kepada parboru.Pembagiannya setelah selesai makan bersama terlebih dahulu dirumuskan bagian parjambaran untuk parboru dan untuk paranak.
 

3. Jambar kepada pihak parboru:
1. Ihur-ihur(Suhut dan hahanggi)
2. Osang(Tulang boru muli)
3. Ulu parsiaman(Tulang ni suhut parboru)
4. Tanggalan(boru)
5. Tulan 2 buah(Parsahutaon dan tulang rorobot)
6. Somba-somba(bona ni arid an hula-hula)
7. Ate-ate(sangap parjambaran)
8. Pohu(dan jambar lain-lainnya manambai jambar tu hula-hula parhara/rombongan)
9. Pia,buruharaja(surung-surung ni parboru)
10. Limpa
11. Rusuk (kepada semua kategori hula-hula dan memenuhi parjambaran yang diperlukan dan lain - lain)

Jambar kepada pihak paranak adalah:
1. Ulu parhambirang = oleh paranak memberikan menjadi jambar hula-hula
2. Panomballi dan 1 pia = jambar paranak serta hahaangki/partubu dan memenuhi

parjambaran lain - lainnya.
3. Tulan 2 buah = jambar dongan sahuta dan yang satunya kepada Tulangnya suhut paranak
4. Tanggalan = jambarnya parboruan
5. Somba-somba = jambarnya bona ni ari
6. Ate-ate = manambah sangapnya jambar tu hula-hula
7. Pohu = Menggenapi parjambaran dan lain-lain

Mengenai jambar kepada pihak parboru dan paranak kendala yang biasanya timbul adalah mengenai perbedaan letaknya jambar, antara lain adalah:

Untuk jambar osang ada yang mengatakan jambarnya hula-hula, sedang yang lain mengatakan jambarnya pamoruan. Demikian juga mengenai ulu parhambirang ada yang mengatakan jambarnya pamoruan, sedang yang lain mengatakan jambarnya tulang serta ada juga mengatakan namanya adalah namarsanggulan bila pinahan lobu diperuntukkan jambarnya pamoruan. Guna mengatasi perbedaan tersebut diperlukan musyarawah untuk penyelesaiannya sebelum tiba tanggal pesta unjuk.

Kalaupun dalam pesta unjuk ada jambar somba-somba hal itu adalah karena terbiasa saja karena menurut adat batak bona ni ari terpanggil hanya dalam ulaon sari/saurmatua dan pesta marturun dan di waktu itulah diberikan / berlaku jambar somba-somba.

Pembagian jambar pada pesta untuk terdiri 3 tahapan yaitu :
1 Pihak suhut paranak dan suhut parboru marbagi parjambaran
2. Pihak paranak dan parboru membagikan jambar utama kepada hula-ula dan para famili dan undangan
3. Pihak hula-hula yang menerima jambar dari borunya membagikan jambar tersebut kepada famili dan nahinarannya.


Tag : Parjambaran Di Ulaon Unjuk Dohot Sarimatua / Saurmatua

Related Post : Dalihan Natolu Sumber Hukum Adat Batak, Jenis - Jenis Ulos Batak, Ruma Batak dan Gorga Batak

Dikutip dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pos kan komentar anda !